Rano Karno: Budaya Betawi Harus Menjadi Kekuatan dalam Pembangunan Kota menuju Global City,
Derasnews, Jakarta- Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Pemajuan Kebudayaan Betawi’ di The Tavia Heritage Hotel Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat membuka FGD tersebut menargetkan agar pada bulan depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memiliki Perda tentang Pemajuan Kebudayaan Betawi yang merupakan revisi dari Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi.
“Saya berharap kebudayaan asli Jakarta harus mampu menjadi sumber kekuatan dalam pembangunan kota menuju Global City,” ucap Wagub Rano Karno yang disambut hangat para undangan dan peserta diskusi yang hadir.
Diingatkan ‘orang nomor dua’ di DKI Jakarta tersebut, FGD ini harus berfokus kepada masukan-masukan untuk memajukan budaya Betawi. “Jadi, bukan sebaliknya, malah memundurkan. Harus ada solusi,” pintanya.
Namun dari hasil diskusi ini nanti, menurut Wagub Rano Karno, akan menjadi rekomendasi bagi Pemprov DKI Jakarta untuk merumuskan Perda terkait pemajuan kebudayaan Betawi sebagai revisi Perda tentang Pelestarian Budaya Betawi.
“Harapannya, sebelum perayaan HUT ke-80 RI mendatang, semoga kita sudah punya Perda tersebut di atas,” ujarnya.
Ketua Umum DPP Forkabi, Abdul Ghoni, mengatakan bahwa pihaknya menggelar forum diskusi untuk bersama-sama dapat menuangkan pikiran demi Betawi dan Jakarta yang lebih baik.
“Selanjutnya dari hasil diskusi ini nanti akan segera kami sampaikan kepada Pak Gubernur dan Pak Wagub. Tentu saja agar menjadi rekomendasi untuk Perda tentang Pemajuan Kebudayaan Betawi,” katanya.
Abdul Ghoni juga menyampaikan bahwa melalui FGD ini, Forkabi
menjadi fasilitator untuk menampung aspirasi seluruh komponen untuk Perda Pemajuan Kebudayaan Betawi.
Sementara itu Sekjen Forkabi yang juga menjadi Ketua Panitia FGD Pemajuan Kebudayaan Betawi, Syarif Hidayatullah, mengatakan bahwa organisasinya secara formal telah memberikan
dukungan politik kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono ģAnung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno.
“Karena itulah, kami merasa punya kewajiban untuk memberikan masukan kepada Pemprov DKI dalam rencana perubahan Perda Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi,” ujarnya.
Syarif menambahkan bahwa untuk pelaksanaan FGD diikuti sekitar 175 peserta. Tentu dengan harapan menghasilkan output berupa masukan agar standing position kaum Betawi kedepan semakin baik.
FGD yang diadakan bekerjasama dengan Bamus Betawi ini, imbuh Syarif, merupakan bagian dari upaya untuk menambahkan aspirasi dan memperkaya khazanah dari FGD yang sebelumnya telah diselenggarakan oleh Kaukus Muda Betawi.
“FGD ini juga mengundang para sesepuh Betawi agar masukan itu semakin sempurna. Sebab, hasil FGD ini akan disampaikan kepada Pak Gubernur sebagai rekomendasi terkait Perda Pemajuan Kebudayaan Betawi,” tutup Syarif.
Adapun pelaksanaan FGD turut dihadiri tokoh-tokoh Betawi seperti, Haji Zainuddin (Bang Oding), Munir Arsyad, Yudhistira Tasli serta banyak lagi. Termasuk tokoh muda Betawi, H Ramadhan Hasbullah alias Bang Qubil AJ.