JEJAK BERDAYA: INISIATIF PENGUATAN KOMUNITAS YANG BELUM TERAKTUALISASI SEPENUHNYA DARI AKAR RUMPUT
Derasnews, Jakarta, 28 Juni 2025 - Bersama masyarakat Kampung Bedeng di kawasan RW VII,
Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Kelas PRDC26-2SP dari LSPR Institute of
Communication and Business dengan bangga mempersembahkan kampanye sosial
bertajuk ‘Jejak Berdaya’ sebagai aksi konkret dalam mencapai Poin Ke-8 Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan, yaitu Penciptaan Pekerjaan Layak & Pertumbuhan
Ekonomi Inklusif. Dengan menggunakan pendekatan humanis, kampanye ini berfokus
pada penguatan kapasitas usaha mikro seperti halnya yang dimiliki Kampung Bedeng
melalui pelatihan, edukasi, dan pendampingan berkelanjutan di masyarakat. Lewat
program ini, wilayah yang terkenal dengan karya produk ikoniknya berupa sandal hotel
tersebut, harapannya dapat terdorong untuk semakin berkembang secara mandiri tanpa
terhalang oleh kondisi sosial maupun ekonomi.
“Saya berharap kehadiran ‘Jejak Berdaya’ dapat menjadi awal baru tidak hanya untuk
Kampung Bedeng namun juga untuk gerakan berkelanjutan lainnya yang semoga dapat
terus memberi dampak nyata untuk warga Kampung Bedeng dan komunitas masyarakat
di luar sana,” ujar Tirta Nata Adi Wijaya, Ketua Pelaksana Jejak Berdaya. Senada dengan
Tirta, Maylaffayza Wiguna selaku dosen pengampu Mata Kuliah Community Development
turut menyatakan bahwa dirinya merasa sangat bangga dengan hadirnya program ‘Jejak
Berdaya’. Melalui program ini, ia ingin ‘Jejak Berdaya’ menjadi jejak awal dari kerja-kerja
bersama yang terus bertumbuh, berlanjut serta memberi manfaat nyata.
Sementara itu, menurut Cipto Hadi Parmanto, Kepala Sentra Produksi Kampung Bedeng,
dirinya merasa sangat bersyukur atas perhatian yang ditunjukkan lewat program ini mulai
dari pelatihan produksi hingga digitalisasi. Dengan bimbingan dari mahasiswa LSPR,
kami mulai bisa melihat masa depan dari usaha kecil kami.”, ujarnya.
Mengawali pelaksanaan ‘Jejak Berdaya’, terdapat serial film dokumenter bertajuk ‘Jejak
Cerita dari Gang Sempit’ yang membantu menyebarkan kisah inspiratif warga Kampung
Bedeng melalui media sosial. Selain itu, diadakan pula sejumlah pelatihan yang berfokus
pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan terkait pemasaran digital serta
pengembangan produk bersama Setali Indonesia, komunitas yang bergerak di bidang
fesyen berkelanjutan, serta sejumlah dosen dari LSPR Institute of Communication and
Business.
https://youtu.be/jBSoSUjsfGM?si=gG57Jj1HIicmCKTG
Sebagai momen perayaan dari pencapaian yang telah diraih selama kampanye
berlangsung, Puncak ‘Jejak Berdaya’ diadakan pada Sabtu (28/6) dengan menghadirkan
sejumlah acara utama, seperti Jelajah Jejak, kegiatan fun walk yang mengajak peserta
untuk mengenali potensi Kampung Bedeng lewat berbagai permainan interaktif yang
seru dan edukatif berkonsepkan treasure hunt. Menambah semarak acara, terdapat ‘Jejak
Warna’ yang memberi kesempatan para peserta untuk menunjukkan dukungan pada
produk lokal melalui kegiatan melukis di atas hasil karya Kampung Bedeng. Aktivitas ini
diikuti langsung Finalis Mr. & Ms. LSPR 2025, Duta Universitas Tarumanegara 2024, dan
Duta Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta 2024 bersama para
Puteri Indonesia 2024.
Jejak berdaya makin berarti dengan kehadiran Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani
" Kedepan kita agendakan untuk menggandeng LSPR menyasar UMKM di daerah wisata ke seluruh Indonesia" ungkap Zita Anjani yang sangat terkesan dengan acara Jejak Berdaya.
Serangkaian kampanye pun berakhir dengan Upacara Penutupan yang diisi dengan
simbolisasi peluncuran ‘Bedeng Goes Digital’ dan ‘Jejak Kotak Berdaya’, serta penayangan
episode terakhir dari film dokumenter ‘Jejak Cerita dari Gang Sempit’ berjudul ‘Menjalin
Harapan, Menjejak Masa Depan’. Upacara Penutupan yang dihadiri langsung Utusan
Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, ini kemudian ditutup dengan peragaan
busana dari Mr. & Ms. LSPR 2024 yang menampilkan hasil produk dari Kampung Bedeng.
Menurut Amadeo, Kepala Kelurahan Cempaka Putih Timur menambahkan, “Kehadiran
tim ‘Jejak Berdaya’ dari LSPR sangat memperlengkapi inisiatif kami dalam berkontribusi
langsung pada penguatan masyarakat serta layak menjadi contoh kolaborasi ideal antara
pemerintah, komunitas, dunia pendidikan, dan mitra swasta. Dukungan juga datang dari
Zita Anjani yang percaya bahwa pariwisata ke depan harus berbasis komunitas.
“Kampung Bedeng adalah salah satu contoh bagaimana sektor pendukung pariwisata
bisa tumbuh dari akar rumput dengan tetap mempertahankan kearifan lokal yang
didukung inovasi warganya serta kolaborasi yang tulus.”, pungkasnya.
Akhirnya, ‘Jejak Berdaya’ tidak hanya menandai perubahan semata di Kampung Bedeng,
melainkan juga menumbuhkan kebersamaan dan rasa memiliki terhadap kampung
tersebut sebagai bagian dari warga Jakarta secara khusus dan masyarakat Indonesia
secara umum. Drz