Suparman SE

Parsindo Gelar Nobar Film G30S PKI untuk Kembalikan Nilai Gotong Royong

Derasnews, Jakarta- Komentar Ketua Bappilu Parsindo DKI Jakarta, Suparman, S.E, S.H, M.H pada kegiatan nobar film G30S PKI, Jum'at malam (30/9/2022) di Kantor DPP Parsindo, Jl. Pangeran Antasari 20, Cilandak, Jakarta Selatan.

Menurut Suparman, Bahwa dalam rangka nobar film tersebut diatas merupakan kebersamaan untuk menyatukan visi dan misi, agar partai ini  bisa lebih dikenal sebagai partai baru peserta pemilu loyalis Soeharto.

"Karenanya, kedepan partai Parsindo  memiliki target 51 kursi di DPR RI Senayan sedangkan di DPRD DKI juga signifikan. Karena di dalam Partai Parsindo memiliki visi misi kebersamaan, kegotong royongan  dari mulai hal terkecil sampai terbesar. Indonesia raya tidak bisa dibangun tanpa kebersamaan dan kegotongroyongan," ungkap Suparman usai  nobar.

Dikatakan olehnya, kembalinya Pak Harto memberikan Marwah bagi kemajuan bangsa Indonesia, hadirnya Partai Parsindo juga identik dengan kembalinya ajaran ajaran pak Harto untuk membangun kemajuan bangsa lewat kegotongroyongan dan kebersamaan." Kembalinya pak Harto untuk mengembalikan kemajuan bangsa dengan landasan gotong royong, sebab tanpa gotong royong Indonesia tidak ada apa apanya, dengan marwah pak Harto dan hadirnya Parsindo insyaallah Indonesia bisa maju dengan kegotong Royongan," kata Suparman.

Parsindo, Pak harto kembali, Insya Allah Indonesia Raya Sandang, Pangan, Papan terpenuhi dan pendidikan akan dikembalikan seperti program Inpres dan beasiswa.

Pak Harto, tambah Suparman, bisa menyelesaikan persoalan bangsa baik dari segi politik, trilogi pembangunan, hukum, dan keadilan yang berkeadilan. "Semoga dengan nobar film 30S PKI di kantor DPP partai Parsindo insyaallah bersama sama kita bisa dan bersama sama kita bisa menyelesaikan masalah yang ada di rumah yaitu Indonesia tercinta ini," jelasnya.

Terkait sepinya dari kaum milenial menonton film G30S PKI ,  yang jelas tambah Suparman,  dari mesin politik kita harus menyampaikan kepada kaum milenial  bahwa ada sejarah G30S PKI yang nyata nyata kejam sekali , Indonesia harus menggunakan sama rasa sama rata padahal Indonesia menganut sistem demokrasi, gotong royong, kebersamaan. Tidak mungkin kita menanam padi sendirian.

Menjaga kebersamaan seperti sapu, kita harus bekerjasama sehingga hasil tanaman padi kita kerja bersama. Kalau meneladani Jenderal Besar Mohammad Soeharto membangun bidang ekonomi sandang papan, pangan, pendidikan dan kesehatan. Khusus untuk kesehatan beliau menggagas berdirinya puskesmas seluruh Indonesia.

Ibarat kita bercocok tanam harus teratur sehingga menjadi subur lalu mudah mengetam. Jika Indonesia raya ingin maju dan bisa bersaing dengan negara tetangga dan internasinal harus berlatih dan menjaga kebersamaan gotong royong seperti sapu lidi yang bisa menyapu untuk membersihkan hal hal yang kotor . ( Harun). 

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
WhatsApp
Tiktok