Prita

Raysha Sang Autis Gelar Pameran dan Lelang Lukisan Karyanya Untuk Penggalangan Dana

Derasnews, Jakarta, 4 Maret 2021 -23 lukisan karya Raysha sudah dapat dilihat oleh masyarakat. Keterbatasan tak menjadi halangan. Meski didiagnosa severe autism pada usia 2,5 tahun dengan indikasi adanya keterlambatan bicara dan berkembang, namun hal tersebut tidak menghentikan Raysha mewujudkan mimpi-mimpinya. Melalui lukisan yang ia ciptakan sebagai salah satu bentuk terapi motoriknya, membuahkan hasil seni dengan nilai karya yang tinggi. Hebatnya, lukisan Raysha tidak hanya berdampak bagi dirinya, namun memberi kontribusi positif juga bagi teman-teman individu autistik lainnya dari keluarga pra-sejahtera.

Raysha Management Team dan Sunrise Art Gallery menghadirkan A Charity Art Exhibition, bertajuk Dare to Dream, Dare to Shine & Dare to Share di Sunrise Art Gallery yang berlokasi di Fairmont Jakarta. Mengawali pameran lukisan ini, digelar Virtual Launching sebagai karya seni yang resmi tampil dalam showcase Sunrise Art Gallery, pada hari Kamis, 4 Maret 2021. Acara ini dihadiri oleh beberapa tamu undangan dengan menerapkan protokol kesehatan, dan disiarkan secara daring melalui kanal youtube Autism World Raysha.

"Mulai hari ini A Charity Art Exhibition ini terbuka untuk publik, mulai tanggal 4 Maret hingga 4 April 2021, dengan melakukan reservasi melalui email" kata Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR

sunriseartgallery.id@gmail.com atau telp. t622129039496.

[caption id="attachment_9463" align="alignnone" width="300"] Salah satu karya Raysha[/caption]

Kesuksesan pameran lukisan ini, seolah mengulang keberhasilan jalinan kerjasama dengan Alleira Batik Grand Indonesia untuk product launching yang diselenggarakan sebelumnya, dan berhasil merangkul beberapa Yayasan penerima bantuan, seperti Rumah Autis dan Sahabat Anak. Banyak yang tak menyangka bahwa karya-karya tersebut merupakan guratan kreativitas dari seorang Raysha, yang juga merupakan Individu autistik dengan diagnosa severe autism.
"Melalui lukisan, Raysha membagikan perspektif yang tak biasa untuk dapat dinikmati oleh orang banyak. Tujuannya adalah mengampanyekan keberadaan seorang individu autistik yang berkomunikasi melalui beragam terapi, salah satunya melalui karya lukis" tambahnya

Pelukis remaja yang kerap disapa Raysha ini, memiliki nama lengkap Raysha Dinar Kemal Gani. Putri bungsu dari Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR (Founder & CEO LSPR Communication and Business Institute) dan Bapak Kemal Effendi Gani (Pemimpin Redaksi SWA Magazine). Bersyukur dengan banjirnya perhatian dan dukungan dari keluarga, Raysha mendapatkan kebutuhan terapi yang layak sehingga dapat mewujudkan virtual painting exhibition pada saat perayaan ulang tahun ke-17 tahun pada bulan Januari lalu.
"Dengan dukungan keluarga dan Raysha Foundation, acara dapat sukses dan beberapa lukisan Raysha dikemas pula dalam bentuk merchandise yang dapat dibeli bebas oleh publik melalui platform e-commerce, atau dengan mengunjungi Sunrise Art Gallery dan Alleira Batik Indonesia" ungkap Prita yang energik. Melalui Raysha Foundation, hasil dari penjualan merchandise tersebut, disalurkan untuk membantu kebutuhan terapi anak-anak dengan autisme dari keluarga pra-sejahtera.

[caption id="attachment_9468" align="alignnone" width="248"] Ibu Prita[/caption]

A Charity Art Exhibition di Sunrise Art Gallery, Fairmont Hotel Jakarta, terbuka untuk publik mulai 4 Maret hingga 4 April 2021 dengan melakukan reservasi terlebih dahulu. Acara ini ditujukan untuk membantu dan mendukung anak-anak autisme dari keluarga prasejahtera, agar mendapatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhannya. Sekaligus mengajak masyarakat bersama-sama menerima dan membantu keberlangsungan hidup anak-anak autisme di sekitar kita. “Let Us Become The Agent of Voice for Voiceless”, tutup Prita Kemal Gani. Drz

Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial
WhatsApp
Tiktok