REUNI AKBAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS BRAWUAYA “IKA UB Bergerak Bagi Bangsa”
Derasnews, Jakarta- Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) bekerjasama dengan UB menyelenggarakan Reuni Akbar di Jakarta tanggal 3-4 November 2018. Kegiatan puncak acara ini dimulai dengan Rembuk Nasional, Malam Temu Kangen dan Fun Walk yang diikuti oleh ribuan alumni UB dari berbagai fakultas.
Rembuk Nasional tahun ini mengusung tema Non Communicable Diseases (NCD) atau Penyakit Tidak Menular.
"Pada era milenial, pemuda milenial yang harus kita selamatkan dari penyakit tidak menular, seperti jantung, stroke, darah tinggi karena penyakit tersebut menduduki angka yang cukup tinggi penyebab kematian, oleh karenanya harus segera dicegah dengan kita mengadakan seminar melibatkan semua lapisan dan hasilnya akan kita sampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah" kata Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR,MS pada konfrensi Pers di Grand Sahid Hotel,Jakarta. Sabtu 03 November 2018.
Turut hadir dalam seminar diantaranya Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. dr. Fachmi ldris, M.Kes, Direktur Utama BPJS Kesehatan, perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Bappenas, dan beberapa pakar dibidang terkait.
Tema penyakit tidak menular menurut ketua panitia untuk menyelamatkan anak muda ke depan.
"Karena berdasarkan data, kematian terbesar masyarakat Indonesia justru disebabkan oleh NCD. Angka kematian penderita penyakit ini meningkat drastis dari 58% di tahun 2010 menjadi 71% ditahun 2014. Melalui Rembuk Nasional diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan serta solusi terbaik dalam menghadapi ancaman NCD terutama bagi generasi emas Indonesia salah satunya melalui intervensi gaya hidup sehat sejak dini, harapan kedepan ada regulasi atau aturan berapa kadar bahan makanan yang dianjurkan" ungkap Dr. Misbah yang ikut dalam konpers selaku ketua panitia acara reuni tersebut.
Alumni UB dan Rektorad UB yang berinisiasi diharapkan bisa mempersiapkan generasi muda 2050.
"Ucapan terimakasih kepada Bapak Rektor yang mendukung penuh reuni alumni dan juga kepada panitia yang tepat sekali mengambil tema, karena kita harus mempersiapkan dari sekarang, contohnya dengan tidak melakukan kebiasaan buruk, harus rajin berolahraga, tidak konsumsi obat-obatan, sehingga generasi kedepan mampu bersaing sampai tingkat internasional" ungkap Syafik Wijayanto selaku Ketua Alumni UB dan juga Direktur di BRI.
Setelah Rembuk Nasional, malam harinya diadakan acara Temu Kangen Alumni di Jakarta Theater dengan menghadirkan musisi papan atas sebagai guest star. Kegiatan Temu Kangen ini dihadiri oleh lebih dari 1000 alumni UB dari berbagai fakultas. Kegiatan akan dilanjutkan pada Minggu, 4 November 2018 dengan pelaksanaan fun walk bersama Rektor U8, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS
Sebelumnya serangkaian acara Dies UB yang telah digelar antara lain Seminar Nasional, pertandingan olah raga, rekor MURI pemeriksaan kucing, pemeriksaan pap smear, bakti sosnal, dan lain-Iain. Rangkaian acara ini digelar untuk memperingati Dies U8 ke-56 yang akan jatuh pada 3 Januari 2019 mendatang.
Soal generasi milenial saat ini dinilai kurang adanya sopan santun karena pengaruh gadget, Rektor menambahkan dari kampus sudah selalu melakukan pendekatan-pendekatan dengan memberikan cara ber etika dan sopan santun, sehingga selesai kuliah kita mendapatkan pemuda yang cerdas, profesional, akademis dan santun tutupnya. Drz