Cibubur “Diguncang” Gempa
DERASNEWS, JAKARTA- Gempa berkekuatan 7.0 SR dengan epicentrum Bumi Perkemahan mengguncang Cibubur dan sekitarnya, Senin (24/08/2018). Gempa yang berlangsung beberapa detik itu membuat masyarakat panik dan merobohkan rumah dan infrastruktur lainnya. Sejumlah warga terjebak di dalam reruntuhan bangunan.
Basarnas langsung merespon bencana tersebut. Satu pleton rescuer Basarnas Special Group (BSG) bergerak dan helikopter jenis Douphin terbang ke lokasi kejadian untuk memantau kondisi dari udara. Bersama Potensi SAR, tim gabungan ini sampai ke datum search area (lokasi pencarian). Setelah menganalisa kondisi para korban, tim SAR dibagi menjadi 3 SAR Unit (SRU). Yang pertama SRU High Angle Rescue Technique (HART), menjebol atap rumah untuk membuat akses masuk ke dalam rumah dimana didalamnya terdapat 1 korban yang terjebak reruntuhan. Yang kedua SRU Vehicle Accident Road (VAR) dengan peralatan eksrr’tkasi membeia’n mobii dimana korban terjebak di daiamnya. Dan yang ketiga, SRU Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) yang menjebol dinding (tembok) rumah untuk mengeluarkan korban yang tertimpa reruntuhan. Dua korban yang kondisinya cukup kritis, selanjutnya dievakuasi menggunakan helikopter. Sementara puluhan korban lainnya mm meggunakan Jalur darat. Setelah semua korban berhasil dievakuasi, tim SAR. kembali ke markasnya masing-masing.
Gempa yang mengguncang Buperta Cibubur tersebut tentu bukan gempa sungguhan. Gempa itu adalah skenario demo Basarnas dalam rangka kegiatan Jambore SAR Nasional. Jambore yang dibuka langsung oleh Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi, S.Sos., M.M. tersebut akan berlangsung selama 4 hari. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Potensi SAR binaan dari 38 Kantor SAR sebagai Unit Pelaksana Tugas (UPT) Basarnas se-Indonesia. Total Potensi SAR yang ikut dalam jambore ini sebanyak 433 orang
Dalam sambutanya, Kabasarnas berharap Jambore SAR Nasional ini menjadi media untuk komunikasi dan koordinasi, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidang SAR, kesolidan, serta mempererat jalinan silaturahmi antar Potensi SAR serta Basarnas.
”potensi SAR adalah pilar utama daiam peiaksanaan operasi SAR, kegiatan ini merasakan salah satu upaya Basarnas guna meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan sinergitas, serta merekatkan silaturahmi antara Basarnas dengan Potensl SAR,” tegasnya.
Dijelaskan, Potensi SAR adalah Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana, informasi dan teknologi, serta hewan selain Basarnas yang dapat dikerahkan guna mendukung pelaksanaan operasi SAR. Potensl SAR meliputi unsur TNl-Polri, unsur pemerintahan baik tingkat pusat maupun daerah (provinsi, kabupaten/kota), organisasi non pemerintah (swasta), dan indivindu-indivindu yang memiliki kompetensi di bidang SAR. Peran Potensi SAR sangat penting, utamanya berkaitan dengan response time serta upaya pencarian, pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi dalam penanganan kedaruratan pada kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan manusia.
Agenda Jambore SAR Nasional sendiri meliputi workshop, bimbingan teknis (bimtek), dan challenge bagi peserta jambore yang meliputi giat ketrampilan bidang SAR dan fitnes drill. Ketrampilan bidang SAR meliputi prusiking (tali temali), packing patient, rafting boat (mendayung), slove evacuation menggunakan tandu darurat, dan pengangkatan korban dengan mechanical advanted system (3 : 1). Sedangkan fitness drill meliputi Iari dengan jarak tempuh 6 kilometer dengan melintasi 4 pos, dimana masing-masing pos terdapat ujian. Yang pertama menentukan koordinat, jarak, dan waktu dalam peta. Yang kedua, membuat 5 simpul dasar dan membuat anchor. Yang ketiga, pengangkatan 1 korban (emmergency moving) dengan melibatkan 4 penolong. Dan pos keempat, mengevakuasi korban di air dengan teknik carry atau tarikan menggunakan life jacket.
Selain demo operasi SAR, jambore dengan tagline ‘SAR Adalah Kita’ ini juga diisi dengan pameran sarana prasarana, diseminasi SAR Goes To School, serta dimeriahkan dengan aksi
panggung Indra and Friends. (*)