RIBUAN PETANI TANJUNGSARI CARIU TAGIH JANJI PEMKAB BOGOR
Ilustrasi
DERASNEWS, TANJUNGSARI – Lahan pertanian merupakan mata pencaharian ribuan petani di Tanjungsari dan Cariu untuk menghidupi keluarga, diantaranya untuk biaya pendidikan, kesehatan dan paling utama untuk makan sehari-hari.
Para petani ingin lahan sawah bisa di tanam seperti dahulu yakni dalam satu tahun tiga kali panen dengan pasokan air normal. Kini, kerugian kerugian yang dialami para petani diantaranya sudah tidak bisa bercocok tanam bahkan ancaman gagal panen.
Hal ini di ungkapkan oleh Abdul Gofur selaku Sekretaris Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GPA) Ciunjang Jaya Sejahtera, Senin (28/8/2023).
“Seluas 790 Hektar lahan pertanian terancam gagal panen, sudah lebih dari tiga tahun fenomena ini kembali terjadi. Sementara irigasi Cikumpeni yang membentang sepanjang lebih kurang 5 kilometer tidak lagi mampu mengairi lahan pertanian.
Pihaknya juga telah menyampaikan aspirasi para petani melalui surat resmi kepada Bupati Bogor dan Dinas terkait, bahkan pernah di undang oleh Sekda Burhanudin yang berjanji akan menyerap aspirasi para petani. Aspirasi tersebut diantaranya Perbaikan Pintu Air Bendungan Cibeet, Normalisasi Irigasi Cikumpeni, dan Pemberdayaan Petani.
Sementara, Aktifis Lingkungan Hidup dan Konservasi Bogor, Sabilillah, sudah meminta dukungan dari WALHI Nasional dan WALHI Jawa Barat untuk mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Sekda Kabupaten Bogor untuk menepati janji kepada para petani di Tanjungsari dan Cariu yang hingga detik ini masih mengalami kekeringan lahan persawahannya.
Sabilillah mengingatkan, aspirasi yang pernah disampaikan langsung kepada Sekda Burhanudin adalah Perbaikan pintu-pintu Bendungan Cibeet (Pandit) agar berfungsi kembali sebagaimana mestinya, Pengerukan sedimen lumpur dan bebatuan di area bendungan yang sudah menutupi permukaan bendung sehingga terjadi pendangkalan yang hebat, Peninggian Mercu Bendung agar aliran air tidak lagi terbuang langsung ke sungai tapi debit air bisa maksimal masuk ke pintu irigasi, serta Perbaikan dan pembuatan Tanggul Penahan Tanah (TPT) sepanjang irigasi Cihunjang sekitar
8,5 kilometer.”Termasuk aspirasi mengenai Perbaikan Pintu Irigasi (Pintu Kontrol) sepanjang irigasi yang sudah pada rusak dan tidak berfungsi, dan Penertiban koncoran-koncoran liar agar pembagian air merata dan sesuai kebutuhan baik petani maupun masyarakat pada umumnya agar air dapat mengalir normal seperti semula dari hulu sampai kehilir,” desak Sabilillah, dari Lereng Gunung Bebersih Bogor. (*)