Petrus Kasihiw: IKN Ibarat Tungku, siapa yang Dekat akan Merasakan Panasnya
Derasnews, Jakarta- Undang Undang Ibu Kota Negara (UU IKN) merupakan pondasi untuk bergerak sampai ibu kota negara benar-benar berpindah dan menjadi langkah pemerataan ekonomi Indonesia.
Pindahnya IKN disambut baik oleh Presiden Komite Pemuda pembangunan Indonesia Timur (KP2IT)
"Kami sangat menyambut baik atas keputusan oleh pemerintah pak Jokowi, karena otomatis akan berdampak baik dengan daerah sekitar, ibarat Tungku, siapa yang di dekatnya maka akan merasakan panasnya, saya juga akan dekat ke Kalimantan dari pada ke Jakarta, bisa 3 jam dari Papua" ungkap Ir Petrus Kasihiw juga sebagai Bupati Bintuni, Papua dalam di dialog nasional bertema "Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Kunci Pemerataan Ekonomi Nasional??" di D Hotel, jalan Sultan Agung, Jaksel, Sabtu 26/2/2022.
Dialog Nasional ini di laksanakan oleh Komite Pemuda Pembangunan Indonesia Timur (KP2IT)
Namun sampai saat ini masih menjadi perbincangan yang seru dan menarik bahkan sampai ada yang bermasalah dengan hukum karena sampai bawa-bawa kata kata Jin buang anak.
Hal-hal tadi tidak akan terjadi bila dari pengusulan IKN menjadi UU IKN di lakukan secara komprehensif.
"Berangkat awal usulan Rancangan Undang Undang RUU ini berasal dari Eksekutiv ke Legislativ dalam hal ini dari Pemerintah ke DPR, dalam pembahasanya di duga tidak melibatkan atau mengajak DPD atau masyarakat" kata Bob Hasan selaku Ketua PB ARUN salah satu narasumber.
Andrinov Chaniago Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2014-2015 menyatakan ini adalah terobosan kedepan yang baik buat bangsa Indonesia, karena keputusan ini akan meratakan pembangunan sehingga nanti tidak hanya terkonsentrasi di pulau Jawa saja, ungkapnya.
Pro dan kontra akan IKN ini sampai saat sekarang masih terjadi, namun kepada yang kontra Bupati Bintuni berharap, mari kita lihat dampak positivnya, ekonomi akan terasa meningkat terutama di IKN dan daerah sekitarnya, sedangkan di Jakarta yang sudah padat dan macet tentunya akan menguras tenaga dan materi, tutup Ir, Petrus Kasihiw. Drz